Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Ukhty, Aku Iri Padamu

Ukhty aku iri padamu

Ukhty, aku iri padamu.

Padamu yang kukenal 11 tahun lalu.

Seorang senior di kosan dulu.

Kemarin kita dipertemukan kembali dan tidak ada yang berubah dari dirimu.

Kau masihlah akhawat yang tanggung, lincah, gesit, dan kuat.

Aku iri dengan senyum yang tak pernah hilang darimu meski lelah terpancar jelas dari kedua matamu.

Lanjutkan membaca “Ukhty, Aku Iri Padamu”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat, My Diary, Sosok

Ummu Ahmad – Semoga Bertemu di Majelis Yang Lebih Indah

melepaskan

Saya mengenal beliau baru dua minggu terakhir dengan frekuensi pertemuan sekali dalam seminggu. Itu artinya pertemuan kami barulah dua kali saja, pertemuan dengan seorang ummahat yang begitu semangat dalam menuntut ilmu agama.

Lanjutkan membaca “Ummu Ahmad – Semoga Bertemu di Majelis Yang Lebih Indah”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat, My Diary

Pengalaman Pertama Mengisi Halaqah Para Ummahat

warnacinta.jpg

Mengisi halaqah adik-adik mahasiswi ataupun yang masih duduk di bangku sekolah adalah sesuatu yang sudah menjadi kecintaan, sudah terbiasa. Penyampaian yang lugas, tidak bertele-tele, cepat, adalah ciri khas kami dalam menyampaikan materi karena mereka masih muda dan mudah mencerna setiap poin ilmu yang disampaikan.

Lanjutkan membaca “Pengalaman Pertama Mengisi Halaqah Para Ummahat”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat, Sosok

Keraguan Berbuah Keyakinan

Jiwa-jiwa tarbiyah

Selalu ada kisah di balik seseorang yang mendapatkan hidayah dari Allah. Seperti pula dia, wanita tinggi nan manis parasnya. Aku mengenalnya pertama kali ketika kami sama-sama mengikuti diklat pendidikan anak usia dini di salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta. Kala itu kami tergabung dalam satu angkatan yang pesertanya didominasi perempuan, hanya ada satu peserta laki-laki.

Lanjutkan membaca “Keraguan Berbuah Keyakinan”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Surat Untuk Kawan Lama

Surat untuk kawan lama

Kawan, ingatkah ketika kita masih sama-sama lugu. Belum mengerti arti hidup yang sesungguhnya. Kita sibuk mengejar cita-cita dunia. Sama-sama berjuang sekuat tenaga agar sampai ke sana. Kita kerahkan seluruh tenaga dan waktu untuk belajar, sampai-sampai kita tidak tertarik dan tidak mau terlibat di luar urusan akademik kita, termasuk enggan belajar agama. Kita merasa cukup dengan bekal pelajaran agama selama di SD, SMP, SMA, dan 2 sks di awal semester kuliah. Kita merasa cukup dengan ibadah kita. Kita merasa benar dengan semua yang kita amalkan. Ya, kita masih sangat lugu kala itu.

Lanjutkan membaca “Surat Untuk Kawan Lama”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat, Cerpen

Duhai Wanita

duhai wanita

“Saya ini kan single parents bu, jadi yang kolom ini di kosongin aja?” Tanyanya menunjuk kolom bertuliskan ‘Ayah Kandung’.

Lanjutkan membaca “Duhai Wanita”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat, My Diary

Cahaya Senja (Dimanakah Kalian Wahai Pemuda?)

cahaya senja

Kulitnya putih dan berwajah cantik. Dia satu dari sekian banyak muslimah yang datang untuk melakukan tes membaca Al-Qur’an untuk keperluan program tahfidz liburan yang kami adakan di hari ahad pekan lalu. Kedatangan awalnya ke masjid kampus UGM bukanlah untuk hal itu melainkan mengikuti kajian rutin ahad pagi. Namun karena melihat muslimah lain sedang mengantri untuk tes, melihat muslimah yang lainnya bersemangat membaca dan menghafal Al-Qur’an, maka hatinya pun ikut terpanggil.

Lanjutkan membaca “Cahaya Senja (Dimanakah Kalian Wahai Pemuda?)”