Siapa yang tidak mengetahui kisah pernikahan yang satu ini? Kisah seorang wanita cantik, terpandang, kaya raya, terhormat, menjadi wanita terbaik di zamannya melamar seorang laki-laki sederhana, pekerja keras, dan terpercaya. Usia sang wanita lebih tua dari usia laki-laki tersebut namun tidak menjadi sandungan karena akhirnya pernikahan keduanya pun digelar dengan mahar 20 ekor unta.
Pernikahan masih menjadi dambaan bagi setiap insan yang belum menemukan pasangan. Di luar sana banyak dari saudari kita yang terlihat begitu mudah dalam menemukan pasangan hidupnya, namun tidak sidikit pula yang melalui jalan berliku dan belum sampai pada ujung pencarian itu hingga hari ini.
Ketika orang tua tidak peduli kala melihat anaknya yang masih kecil bermain-main menggunakan pisau, maka bukan tidak mungkin bahkan kemungkinannya sangat besar anak tersebut akan terluka karena teriris pisau atau malah melukai orang lain. Ketika kita tidak peduli melihat rumput yang mulai tumbuh di halaman rumah kita, maka tentu suatu pagi kita akan mendapati halaman kita sudah dipenuhi rumput yang banyak dan tinggi.
Agama berarti aturan. Artinya setiap orang yang beragama adalah orang-orang yang mau diatur oleh aturan agamanya masing-masing. Indonesia adalah negara yang berketuhanan, artinya setiap penduduknya harus memiliki Tuhan alias beragama, hal itu pulalah yang menjadi sebab utama mengapa di KTP warga Indonesia harus ada kolom agama.
Akan kuceritakan perjalananku hari ini. Seperti yang sudah aku rencanakan sebelumnya, Alhamdulillah hari ini Allah mengizinkanku menginjakkan kaki di Masjid Raya Makassar untuk mengikuti Tablik Akbar Safari 212. Sebelum menceritakan keharuan yang terjadi selama jalannya acara, akan aku ceritakan terlebih dahulu perjalananku menuju rumah Allah yang megah itu.
Mengapa harus muslim? Inilah pertanyaan pertama yang muncul di setiap kepala apalagi bagi seseorang yang tidak sependapat dengan hal ini tentu saja. Ada baiknya sebelum meneruskan membaca tulisan ini, rasa di hati dibenahi terlebih dahulu. Gatungkan sementara rasa tidak setuju agar setiap kata dan kalimat yang akan terbaca benar-benar termaknai sesuai pemaknaan penulisnya. Namun jika ternyata rasa di hati tak bisa dibenahi, maka ada baiknya tak perlu meneruskan membaca tulisan ini karena apapun yang terbaca nanti pasti akan tertolak meski saya menuliskannya dengan hati-hati dan sepenuh hati menginginkan yang terbaik bagi kita semua, bagi bangsa ini.
Akhirnya hari ini tiba juga, hari yang membuatku belakangan ini banyak bercermin memperhatikan jerawat yang tak mau hilang atau sekedar melihat bawah mata yang masih kehitaman karena sering begadang untuk menulis beberapa halaman.
_Huda_ 