Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Demi Dakwah, Aku Menikah

menikah-jauzaaSetiap wanita di luar sana tentu memiliki impian. Salah satu daftar impian terbesar seorang wanita adalah menikah dan hidup bahagia dengan sang pasangan. Di benak banyak wanita, setelah ia menikah ia akan hidup penuh romantisme bak pasangan Drama Korea tanpa gangguan dari siapapun dan apapun.

Sang wanita bermimpi, ketika telah menikah ia akan senantiasa memanjakan suaminya, membuatkan sarapan di pagi hari dengan penuh cinta, duduk-duduk bersama di sebuah sore sembari menikmati teh hangat dan cemilan, obrolan mereka tentang masa depan yang indah dengan bayangan anak-anak yang lucu dan menggemaskan, dan jika malam telah tiba mereka akan saling mengucap kata mesra lebih dari biasanya dan setelah itu…, ah jangan ditanya.

Lanjutkan membaca “Demi Dakwah, Aku Menikah”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Kembali Pada Al-Qur’an

al-quran-4

Tidak perlu membuat mereka murtad, cukup buat mereka jauh dari Al-Qur’an.

Dan hal inilah yang terjadi saat ini. Dengan segala kebutuhan ada di tangan, kita melihatnya sebagai sebuah keuntungan. Alih-alih inilah cara orang-orang yang membenci Islam, menjauhkan para pemuda dari Al-Qur’an.

Masih tidak percaya? Coba bandingkan, ada berapa banyak orang yang kalian dapati menggenggam gadget-gadget mereka dibanding menggenggam Al-Qur’an? Ada berapa orang yang melengkapi gadget mereka dengan aplikasi Al-Qur’an? Jawabannya, hanya segelintir.

Kebanyakan asyik dengan hiburan, entah itu berinternet ria, bermain game, chating, atau mendengarkan musik. Sementara Al-Qur’an hanya menjadi sebuah hiasan tak tersentuh.

Saudaraku, mungkin sebagian menganggap hal ini berlebihan tapi lihatlah di sekitar kita, inilah kenyataan. Hanya segelintir orang yang mau membaca Al-Qur’an, mau mempelajari dan mentadabburi Al-Qur’an, dan hanya sedikit sekali yang mengamalkan Al-Qur’an.

Mengapa kita dijauhi dari Al-Qur’an? Karena ketika semua umat Islam kembali pada Al-Qur’an, maka kita semua akan bersatu padu saling membahu dan membantu menegakkan Islam. Umat Islam akan jaya, merdeka. Dan hal inilah yang sangat ditakutkan dan dibenci oleh orang-orang kafir di luar sana, orang-orang yang membenci Islam.

Karena itu, sebagai nasehat kecil di petang ini, kami mengajak semua saudaraku untuk kembali pada Al-Qur’an. Gunakan gadget kita untuk belajar Islam dan untuk menebarkan kebenaran, untuk berdakwah. Isi waktu kita dengan menghadiri majelis ilmu, tarbiyah, dan kajian. Ganti kebiasaan kita dari mendengarkan musik menjadi membaca dan mendengarkan Al-Qur’an.

SEJATINYA KITA TENGAH DIJAJAH, HANYA SAJA KITA TERPEDAYA.

Wallahua’lam.

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Wanita Nasrani Masuk Islam

syarat-wajib-sah-shalat

Ini cerita seorang teman. Beberapa hari lalu ia bertemu dengan seorang wanita nasrani yang berkeinginan masuk Islam. Mereka berkenalan dan mengobrol hangat di bawah kokohnya atap masjid kampus UGM.

“Kenapa mau masuk Islam?” tanya teman saya penasaran.

Mulailah gadis ini bercerita. Ia mengatakan bahwa dirinya (dulu) sangat suka minum-minuman keras, mabuk, merokok, dan jarang ke gereja. Ia merasa hidupnya sangat hampa dan tidak berarti.

Lanjutkan membaca “Wanita Nasrani Masuk Islam”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Piye Jal Perasaanmu?

keep-calm-and-piye-jal-perasaanmu

Ketika diajak untuk menuntut ilmu, banyak alasan untuk menolak | Piye jal perasaanmu?
Ketika diajak musyawarah dakwah, tidak hadir tanpa alasan yang tidak jelas | Piye jal perasaanmu?
Ketika diberi amanah dakwah, menolak dengan berbagai alasan | Piye jal perasaanmu?
Ketika tiba waktu untuk belajar al-qur’an, menolak dengan alasan ada agenda lain yang tidak jelas | Piye jal perasaanmu?

TAPI…

Ketika diajak makan di luar, tidak punya alasan untuk menolak.
Ketika diajak jalan-jalan, alasan hilang entah kemana.
Ketika undangan pernikahan teman atau acara syukuran lainnya, alasan disimpan untuk sementara.

PIYE JAL PERASAANMU?

Lanjutkan membaca “Piye Jal Perasaanmu?”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Mantan

Tidak. Tentu saja saya tidak sedang menceritakan tentang ‘mantan’ yang ada dipikiran banyak orang. Ini tetang ‘mantan’ yang lain, yang (sebaliknya) membuat hati ini pilu dan terenyuh setiap kali melihatnya.

Ya. mungkin sebagian sudah bisa menerka tapi ada baiknya saya menulis lebih rinci agar yang sebagian lagi tidak bertanya-tanya.

Mantan. Kata yang dipakai ketika seseorang ‘pernah’ tapi sekarang ‘sudah tidak’. Mantan. Mungkin kita sering mendengar ‘mantan penjahat’ dan tentu saja ini bermakna positif. Tapi ternyata ada juga yang bermakna negatif, seperti ‘mantan akhwat’ atau ‘mantan ikhwan’. Dan inilah yang akan saya tuliskan.

Lanjutkan membaca “Mantan”

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Pemuda, Apa Karyamu Hari Ini?

Untuk Kalian Yang Mengaku Muda dan Berjiwa Muda

_Muslimah Study Club_

Bismillah.

Segala puji bagi Allah Subhana wa ta’ala, Tuhan Semesta Alam. Salawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah Sallallahu’alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, serta seluruh umat muslim yang senantiasa istiqamah di jalan Allah hingga yaumil akhir.

Saudaraku, ketika kita mengaku seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menjadikan Rasulullah sebagai tauladan. Apa yang Rasulullah jalani maka itu pula yang harus kita jalani. Apa yang Rasulullah lakukan maka itu pula yang kita lakukan (sampai datang ayat yang mengkhususkan bahwa hal tersebut hanya dilakukan oleh Beliau). Termasuk salah satunya adalah berdakwah.

Lihat pos aslinya 1.612 kata lagi

Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Jalan Dakwah

Saudariku,

Kutahu hatimu kadang kusut karena kemelut
Kepalamu mumet dan pikiranmu mampet
Kadang kau luka karena merasa terluka
Kadang kau merasa payah sendiri karena tak ada yang mampu mengerti.

Saudariku,

Sudah tak baru lagi, dakwah itu tegak bukan karena seseorang
Ia tegak karena kerja bersama yang rapi lagi indah
Banyak kepala, maka banyak yang akan berbeda
Banyak berbeda, maka akan banyak sandungan antara kita
Namun bukan berarti kita harus menyerah
Apalagi berputus asa lalu mundur dan tak mau lagi bergabung dengan jama’ah.

Lanjutkan membaca “Jalan Dakwah”