Seorang wanita seperti saya, yang belum menikah, belum memiliki anak dan sedikit cuek, ketika (dulu) mendapati seorang wanita merasa begitu sakit hati karena dihianati suami, maka saya akan menilainya berlebihan. Saya selalu berfikir sederhana, bahwa kekecewaan pada manusia pasti akan selalu ada. Jika bentuk kesalahannya sangat besar, maka gampang saja, tinggalkan, begitu solusi saya.
Ajari Aku Bijaksana
Aku adalah isterimu, semua orang tahu.
Kita menikah dan berikrar akan selalu bersama dan setia.
Aku dan kamu di awal ibarat sebuah bibit yang belum tumbuh dan berbuah.
Bersama kita memelihara bibit itu, menyiram, menyemai, memberi pupuk.
Semua kita lakukan dengan bahagia karena dibungkus oleh cinta.
Peluk dan Cium Ukhuwah
Entah bagaimana aku menjelaskan rasa ini. Ini terasa berbeda dari biasanya, sepertinya. Ada banyak rasa yang bercampur jadi satu dalam tiap pelukan dan ciuman sore ini. Di dalamnya kutemukan cinta, rindu, haru, sedih, terima kasih, sayang, bangga, ah sungguh sulit diungkap lewat kata.
Ayo Ikuti Talkshow Poso Berhijab
Talkshow Poso Berhijab.
Ayo buruan daftar. Kursi terbatas loh ^^
Sudah Ada Yang Bertamu?
Sejak kecil saya punya banyak teman, baik perempuan maupun laki-laki. Sampai sekarang pun demikian tapi tentu saja dengan berusaha mematuhi batasan-batasan yang sudah ditetapkan syariat. Lebih dari itu, dengan teman-teman, saya sudah jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing dan juga karena aktiftas yang sudah berbeda-beda, kecuali dengan beberapa saja.
Tanpa Gelar Bukanlah Kesalahan, Yang Salah Jika Tak Punya Cita-Cita!
Kalau bicara gelar, saya nggak ada apa-apanya. Saya hanya seseorang yang ijazah terakhirnya adalah SMU. Saya memang pernah berkuliah, dapat beasiswa, dapat IPK terbaik, tapi saya tidak mengakhirinya dengan sebuah gelar baru. Kenapa? Mungkin kalian mulai bertanya-tanya ^^
Lanjutkan membaca “Tanpa Gelar Bukanlah Kesalahan, Yang Salah Jika Tak Punya Cita-Cita!”
Tidak Ada Persamaan Gender Dalam Islam!
Sebagai seorang hamba yang telah berikrar Laa ilaha Illallah, Muhammad rasulullah, maka salah satu kewajiban kita selanjutnya adalah meyakini wahyu Allah yakni Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah sebagai pedoman yang paling benar dan paling baik. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran wahyu Allah serta tidak ada yang bisa menandingi paham yang terkandung dalam Al-qur’an dan sunnah.