Diposkan pada Akhlak dan Nasehat

Syiah Bukan Islam!

Jika sampai hari ini ada yang masih mengatakan bahwa Syiah adalah agama Islam, maka itu salah besar. Telah jelas bagi kita penyimpangan Syiah atas agama Islam, salah satunya adalah Nikah Mut’ah. Pernikahan yang melegalkan pelacuran dan tentu saja merusak nazab seseorang. Di bawah ini, ada dua kisah tentang nikah mut’ah. Semoga kedua kisah tersebut mampu membuka mata dan hati kita tentang kemunafikan orang-orang Syiah.

Kisah Pertama:

Ada dua orang saudara kandung, laki-laki dan perempuan. Keduanya adalah penganut Syiah. Saat mereka di Mesir (kalau tidak salah ingat tempat), ada tradisi Syiah yang rutin melakukan nikah mut’ah setiap malam jum’at. Sang kakak (laki-laki) pun akhirnya nikah mut’ah. Saat sudah masuk di dalam kamar hotel, lampu kamar dimatikan oleh sang Imam. laki-laki itupun bertanya mengapa lampu harus dimatikan. Sang Imam menjawab agar sang wanita tidak malu.

Begitu terus setiap minggunya. Sang laki-laki tidak pernah tahu siapa wanita yang ia nikah mut’ahi. Karena begitu pensaran, laki-laki itu memikirkan sebuah ide. Ia akan memberikan sebuah cincin pada wanita yang akan ia temui di hotel. Ide itu pun ia laksanakan. Lalu pada suatu hari, laki-laki itu akhirnya tak sengaja bertemu dengan wanita yang menggunakan cincin yang ia berikan malam itu. Ia pun yakin bahwa wanita itulah wanita yang ia nikahi, wanita yang telah melayaninya layaknya seorang isteri kepada suaminya, wanita yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. Astaghfirullah …

Sejak kejadian itu keduanya bertobat dan keluar dari Syiah. Mereka telah menyadari kesalahan mereka dan memilih kembali pada jalan Allah yang lurus.

Kisah Kedua:

Seorang Imam Syiah menikah mut’ah dengan seorang wanita di negara lain. Setelah beberapa hari menikah, wanita tersebut dicerai dan sang Imam kembali ke negaranya. Tanpa sepengetahuan sang Imam, sang wanita tersebut hamil.

Berpuluh tahun berlalu. Anak yang dulu dikandung wanita itu telah tumbuh dewasa. Pada suatu hari sang anak pulang sembari menangis tersedu. Ia mengadu pada sang ibu bahwa ia sedang mengandung. Sang ibu pun terkejut dibuatnya. Ia bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Sang anak bercerita bahwa dia pernah dinikah mut’ahi oleh seorang laki-laki. Sang ibu kembali bertanya siapa laki-laki itu, sang anak menjawab bahwa laki-laki itu adalah seorang Imam besar yang setelah ia menyebutkan namanya, sang ibu tersungkur jatuh karena sang Imam adalah ayah kandung sang anak tersebut. Naudzubillah …

Inilah kemunafikan orang-orang Syiah. Mereka mengaku Islam, tapi sama sekali tidak mencerminkan keislaman. Islam tidak akan merusak nazab seseorang, tidak pula menghalalkan sesuatu yang haram, yang jelas-jelas membawa dampak kerusakan yang begitu besar.

Jika sampai hari ini ada yang mengatakan Syiah itu Islam, atau ada yang membela dengan mengatakan Syiah itu bertingkat-tingkat, maka bisa jadi orang itu adalah penganut Syiah. Maka berhati-hatilah. Jangan pernah menganggap enteng masalah Syiah, karena masalah tersebut seperti sebuah bom waktu. Jika saat ini kita biarkan berkembang, maka suatu hari nanti mereka akan menguasai kita seperti saudara kita di Suria saat ini, yang tadinya tenang dan damai berubah menjadi begitu suram dan mengerikan.

Jadi, jangan hanya tinggal diam. Meski kemampuan kita terbatas, maka yang terbatas itu kita optimalkan. Mulailah dari diri kita sendiri dengan meyakini bahwa Syiah bukan Islam tapi sebuah paham yang sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Bentengi diri kita dengan banyak menuntut ilmu agama, salah satunya dengan aktif tarbiyah. Kemudian sampaikan pula hal tersebut pada orang-orang terdekat kita. Ajak mereka lebih dekat dengan agama Islam lewat kajian atau taklim-taklim syar’i agar mereka tidak gampang terpengaruh oleh pandangan orang-orang Syiah.

Dan semoga Allah senantiasa menjaga kita di atas agamanya yang lurus sampai di akhir hidup kita kelak. Aamiin …

_Nurhudayanti Saleh_

2 tanggapan untuk “Syiah Bukan Islam!

  1. Pilih keyakinan Anda, jalani.
    Mungkin tulisan ini benar pernah terjadi, tapi sepertinya ga semua Syiah mungkin seperti itu.
    Keyakinan adalah mutlak pilihan hati pribadi masing-masing.

    Suka

    1. Bukan mungkin, tapi ini memang terjadi.

      Yang menjadi masalah adalah, apakah paham yang jelas-jelas sesat seperti ini kita biarkan begitu saja tanpa melakukan sebuah tindakan nyata? Membiarkan paham tersebut menyebar di tengah saudara kita sesama muslim?

      Dan satu lagi, tidak mengapa jika Syiah meyakini seperti itu tanpa menambah embel-embel keislaman di dalamnya. Yang menjadi maslah besar adalah Syiah mengaku Islam padaahal jelas mereka bukan Islam. Mereka adalah Syiah, sebuah agama lain yang juah dari nilai-nilai Islam. Jelas tujuan mereka adalah membelokkan umat Islam ke paham yang sesat.

      Lalu masihkah kita hanya diam? Sekali lagi, jika memang kita seorang muslim sejati, maka jangan pernah ragu untuk mengatakan kalau Syiah itu bukan Islam, Syiah itu sesat. Dari mana kita tau? Dari banyak belajar agama Islam, agama kita sendiri *itulah gunanya menuntut ilmu agama, agar kita semakin paham dan tahu, mana yang benar di sisi Allah, dan mana yang salah ^_^

      Suka

Tinggalkan komentar